Arsip Pesan-pesan Dulu

Tempat penyimpanan menjadikan semuanya tertata, tak hanya bentuk fisik belaka melainkan hal-hal seperti kenangan suatu masa. Satu detik, menit, berjam-jam lalu tetap bisa kembali. Hanya saja rupanya terbatas, manusia bisa berkali-kali tak terbatas melebur kepalanya untuk mengingat, membentuk, tapi ingatan hanya butuh suatu bagian saja untuk merasa? Atau sebaliknya sedikit rasa bisa jadi mengingatkan sesuatu?

Mengakali manusia untuk tidak berbicara perasaannya sama saja seperti membangun dunia dalam tidur. Hilang setelah mata terbuka. Manusia adalah makhluk yang banyak bicara soal kepentingannya sendiri. Bernego dengan arsip-arsip lama, bahkan apakah itu kenangan yang baik atau buruk. Arsip selalu berguna mengenang atau mengancam, bukan?

Komentar

Postingan Populer